Berita

SMK Fest di Bali Diharapkan Jadi Percontohan Daerah Lain

×

SMK Fest di Bali Diharapkan Jadi Percontohan Daerah Lain

Sebarkan artikel ini

BALI (SinarHarapan.id) – Bali mendapat kepercayaan menjadi lokasi pertama kali digelarnya SMK Fest. Ajang lomba talenta dan Kompetensi yang dikemas dalam bentuk EXPO dan ajang kreativitas siswa siswi dan guru SMK, SMA dan SLB se-Bali, ini akan memberikan gambaran, informasi dan referensi SMK/Pendidikan Vokasi kepada seluruh lapisan masyarakat Bali.

Menurut Founder TopLoker.Com yang juga Rektor Universitas STEKOM (Universitas Sains dan Teknologi Komputer) Dr. Joseph Teguh Santoso, M.Kom, pihaknya ingin SMK Fest di Bali ini menjadi percontohan provinsi lain bahkan untuk negara lain.

“Di Bali apa sih yang kurang? SDM terkenal keramahtamahannya, tempat wisatanya banyak, karakter manusianya luar biasa. Banyak perusahaan ingin karyawannya asli orang Bali,” ujar Joseph memberi alasan Bali jadi ajang pertama digelarnya SMK Fest ini.

Ia menilai banyak SMK yang fokusnya ke pekerjaan vokasi. Bagi mereka yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi diberikan solusi, yang lebih mudah dan cepat.

“Kita tidak lagi berpikir bahwa lulusan SMK begitu-begitu saja, tapi punya kemampuan untuk lebih unggul bahkan melebihi perguruan tinggi tertentu,” jelas Joseph.

Soal target pengunjung, ia menyebutkan di hari pertama ada 31 ribu lebih dan terus bergerak, semua absensi berbasis QR code. Ia menargetkan dalam 3 hari ini 100 ribu. Dijelaskan pula ada provinsi yang tertarik untuk SMK Fest ini, salah satunya Jawa Timur.

“Kita masih melihat potensi apa yang bisa kita lakukan di sana supaya ada peningkatan. Kita ingin segala sesuatu makin baik. Nanti rencana kita di bulan 9 kita usahakan mempekerjakan WNI ke luar negeri. Dunia kerja itu unik, ketika anak SMK dibekali pendidikan dan skill yang baik terutama attitude dan mindset. Kriteria lowongan pekerjaan saat ini adalah jujur, rajin, dapat dipercaya. Lebih dari 50 persen itu syaratnya itu. jadi kita bekali dengan hal-hal positif,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan di Bali jumlah pengusaha yang kekurangan tenaga kerja sangat banyak. Kita memerlukan lebih dalam dan lebih banyak lagi variasi sinergi masing-masing pihak untuk saling mendekat sehingga keterdekatan ini muncullah tujuan bersama.

 

SMK Fest 2024 telah mencapai puncaknya pada Rabu (20/3) malam. Kegiatan ini merupakan Kesepakatan Bersama antara Universitas STEKOM Semarang dan Pemerintah Provinsi Bali tentang Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Provinsi Bali, Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Bali dan Universitas STEKOM Semarang tentang Pemanfaatan Aplikasi Bursa Kerja Khusus Toploker dalam Implementasi Link and (Super) Match pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta se-Bali dan Perjanjian Kerjasama antara Universitas STEKOM Semarang dan Pemerintah Provinsi Bali tentang Pelaksanaan SMK Festival pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta se-Bali.

Menurut Ketua Panitia sekaligus Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikpora Provinsi Bali, IGN Crisna Adijaya, SSTP, SMK Fest pertama kalinya di Bali dan Indonesia ini bertujuan menciptakan momentum puncak kolaborasi dan sinergi antara SMK dengan Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja serta Masyarakat Bali yang peduli Vokasi.

“SMK Fest juga memberikan panggung berkarya dan berekspresi bagi peserta didik dan komunitas Guru yang merupakan bagian dari bentuk transformasi proses pembinaan prestasi kompetensi dan talenta secara berkelanjutan serta turut andil dalam mengembangkan karakter peserta didik menuju profil Pelajar Pancasila,” ujar IGN Crisna Adijaya dalam laporannya di Denpasar, Rabu (20/3).

Kegiatan berupa ajang lomba talenta dan Kompetensi yang dikemas dalam bentuk EXPO dan ajang kreativitas siswa siswi dan guru SMK, SMA dan SLB se-Bali, ini akan memberikan gambaran, informasi dan referensi SMK/Pendidikan Vokasi kepada seluruh lapisan masyarakat Bali.

Dalam katagori Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), diikuti sebanyak 270 peserta dari tingkat region, dan melombakan sebanyak 46 peserta terbaik di Tingkat Provinsi dengan 8 Jenis Mata Lomba yaitu, Menyanyi Solo, Gitar Solo, Musik Tradisi, Film Pendek,Tari Kreasi, Kriya, Monolog dan Cipta Lagu.

“Sementara dalam lomba Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diikuti 291 peserta dari tingkat region, saat ini menghadirkan 58 Peserta terbaik di tingkat Provinsi dengan 5 Jenis Lomba yaitu Karate, Silat, Renang, Atletik, dan Bulutangkis,” tambah IGN Crisna Adijaya.

Sebanyak 102 siswa terbaik dari 516 siswa di tingkat region juga turut bersaing dalam Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) dengan 31 jenis lomba, diantaranya Bricklaying, IT Software Solution for Bussiness, CNC Milling, Fashion Technology, Beauty Therapy, Automobile Technology, dan Usaha Layanan Pariwisata.

Sebanyak 15 siswa terbaik dari 87 siswa tingkat region berjuang menjadi yang terbaik dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) yang melombakan Karate; Silat; Renang; Atletik dan Bulutangkis.

Selain lomba ajang ini juga dimeriahkan dengan EXPO atau Stand Pameran dari 53 SMK, 1 SMA, dan 3 SLB, 15 stand UMKM mitra kerja SMK dan 1 Food Truck. Sedangkan stand perusahaan pendukung turut hadir sebanyak 30 stand.

Beberapa lomba eksebisi dan acara hiburan juga turut memeriahkan SMK Fest kali ini seperti Lomba Akuntansi, Lomba Teknis Bisnis Sepeda Motor, Lomba Memancing, Lomba Busana Adat ke Pura, Lomba Latte Art, dan Lomba Motor Custom.

“Kami juga menghadirkan seminar Mental Healtness yang menyasar guru BK dan siswa-siswi SMK, seminar film pendek dari Singaraja Menonton, seminar vokasi dan guru dari dua tokoh pendidikan nasional saat ini, yaitu Mantan Dirjen Vokasi Kemdikbud, Bapak Wikan Sakarinto, ST., M.Sc., Ph.D. dan Bapak Muhammad Nur Rizal, S.T., M.Eng., PhD, Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan,” imbuh IGN Crisna Adijaya seraya menambahkan, jumlah peserta ajang talenta Tahun 2024 sebanyak 1.164 peserta atau naik sebesar 776 persen dibandingkan rata-rata peserta ajang talenta tahun-tahun sebelumnya sebanyak 150 peserta.

Di pihak lain, Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengapresiasi kegiatan ini. “Ini adalah yang pertama kalinya di Indonesia, kami berharap tahun depan bisa dilanjutkan dengan estalasi yang lebih besar,” harapnya.