SinarHarapan.id-Dalam momen bersejarah untuk kemajuan teknologi dan infrastruktur digital di Indonesia, Presiden Joko Widodo hari ini memimpin acara “Peresmian Pengoperasian Sinyal BTS 4G Bakti Kominfo dan Integrasi SATRIA-1” di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Acara ini menandai langkah signifikan dalam meningkatkan konektivitas nasional dan akses informasi di seluruh negeri.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebagai pemain kunci dalam ekosistem digital, mendukung inisiatif strategis ini sepenuhnya.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya konektivitas untuk memperkuatbpersatuan dan kesatuan bangsa, “Negara kita ini negara besar, ada 17.000 pulau yang kita miliki dengan kondisi geografis yang beragam. Kita membutuhkan konektivitas untuk menghubungkan dari satu pulau ke pulau lain, satu provinsi ke provinsi lain, dalam rangka untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Kita sudah membangun berbagai infrastruktur konektivitas, termasuk tol langit agar seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang setara ke dunia digital, termasuk dalam pembangunan BTS.”
Muhammad Arif, Ketua Umum APJII, mengapresiasi langkah cepat Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam akselerasi proyek BTS 4G. “Kami bangga dengan komitmen dan efisiensi yang ditunjukkan Menteri dan Kementerian Kominfo dalam proyek yang memiliki dampak besar bagi transformasi digital nasional,” ujar Arif.
“Peresmian ini merupakan langkah maju dalam memastikan setiap penduduk Indonesia bisa menikmati manfaat revolusi digital, dengan akses yang merata dan berkualitas ke informasi dan teknologi,” kata Arif.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam sambutannya, membahas bagaimana tantangan administratif dan hukum diatasi untuk mempercepat pembangunan BTS. Beliau berterima kasih kepada instansi yang mendukung percepatan, termasuk Kejaksaan Agung, BPKP, dan Kementerian
Keuangan. Dari 7.200 BTS target, 4.990 telah berhasil diaktifkan. Ia menegaskan harapan bahwa peresmian ini menandai babak baru dalam meningkatkan akses konektivitas bagi rakyat.
“Mudah-mudahan peresmian ini juga menandakan babak baru bagi kita semua, untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap konektivitas karena ini bandwidth untuk rakyat seperti pencanangan yang kita lakukan, karena ini haknya rakyat memperoleh akses konektivitas internet. Bahkan PBB dan beberapa lembaga dunia sudah memasukkan ini, bahwa ketika rakyat tidak memperoleh akses, ini tanggung jawab negara.”, terangnya.
Setelah melaksanakan prosesi peresmian, Presiden Joko Widodo juga melakukan dialog melalui video conference dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia dan SMKN di Sulawesi Selatan. Presiden mengapresiasi kualitas konektivitas dalam video conference tersebut. “Ya sudah diterima di sini; suaranya bagus, gambarnya juga bagus. Yang paling penting, yang dicek itu,” ungkap Presiden, menegaskan pentingnya infrastruktur digital yang andal bagi semua lapisan masyarakat.
Arif menegaskan komitmen APJII untuk mendukung hilirisasi digital di Indonesia. “Sebagai organisasi yang mewakili lebih dari 970 ISP, kami berkomitmen untuk mendukung setiap langkah yang mendorong Indonesia menjadi lebih terkoneksi, inklusif, dan maju melalui hilirisasi digital. Anggota APJII telah berkontribusi dalam setoran USO, menegaskan dukungan kami yang konkret dalam memajukan infrastruktur digital yang inklusif.”
“Hilirisasi digital bukan hanya tentang penggelaran jaringan, tetapi juga tentang ‘adopsi’ teknologi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Arif.
“Melalui pendekatan ini, kami di APJII berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam memastikan bahwa manfaat dari infrastruktur digital dapat dirasakan secara luas, dari peningkatan akses pendidikan dan kesehatan hingga pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal.”
“Acara hari ini tidak hanya simbolis tetapi juga substansial,” refleksi Arif. “Ini menandai komitmen kolektif dan upaya keras yang tak terhitung dari semua pihak.