BALI (SinarHarapan.id) – Elizabeth International kembali menggelar Ezzy Youth Tourism & Hospitality Olympics (EYTHO) 2025 yang dirancang untuk mengasah kreativitas dan keterampilan generasi muda khususnya siswa SMA/SMK serta profesional di industri hospitality.
Direktur Elizabeth International Putu Sri Budani, saat pembukaan ajang ini di Denpasar, Senin (20/1) mengatakan, EYTHO yang digelar untuk kedua kali ini, bertujuan memberikan ruang bagi generasi muda untuk menunjukkan bakat mereka sekaligus mempersiapkan diri menghadapi tantangan di sektor perhotelan global.
“Kami ingin menjadikan EYTHO sebagai ajang tahunan yang tidak hanya melibatkan siswa SMA/SMK, tetapi juga membuka ruang bagi para profesional hotelier untuk berkompetisi dan membangun jaringan,” kata Budani.
Berbeda dari tahun sebelumnya, ajang kali ini tak hanya menghadirkan kompetisi untuk siswa SMA/SMK dari seluruh Indonesia, tetapi juga membuka peluang bagi profesional hotelier untuk menunjukkan kemampuan mereka. Sambutan luar biasa terlihat dari tingginya jumlah pendaftar yakni 284 orang, khususnya dari siswa SMA/SMK di Bali dan para pekerja hotel. Beberapa kategori lomba bahkan harus membatasi kuota peserta karena keterbatasan waktu dan tempat.
“Kami bangga melihat antusiasme yang luar biasa ini. Hal ini membuktikan bahwa EYTHO telah menjadi wadah yang relevan dan diminati oleh banyak pihak,” tambah Budani.
Sebagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang telah berdiri selama 16 tahun, Elizabeth International terus berkomitmen membangun kompetensi generasi muda di bidang perhotelan dan pariwisata. Dengan core value creativity, lembaga ini percaya bahwa kreativitas adalah kunci utama dalam studi dan karier.
“Kreativitas bukan hanya imajinasi, tetapi juga keberanian untuk berpikir besar, mengeksplorasi hal baru, dan melangkah keluar dari zona nyaman,” ujarnya.
Lembaga ini bercita-cita menjadikan EYTHO sebagai flagship dan wadah berbagi ide dan inovasi besar yang dapat memberikan dampak signifikan pada sektor pariwisata dan perhotelan di Indonesia.
“Kami percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang lebih baik, khususnya di industri pariwisata. Melalui EYTHO, kami ingin memotivasi dan mendampingi mereka dalam mencapai potensi terbaiknya,” tambah Budani.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan mendorong optimalisasi dana pendidikan 20 persen dari sektor pendidikan untuk kegiatan lomba yang bisa mengasah soft skill, karakter maupun attitude, sehingga siap masuk mengisi peluang kerja.
”Pemerintah dalam hal ini memfasilitasi berbagai sektor, tidak hanya teknis, termasuk juga non teknis untuk memberikan percepatan terhadap lembaga-lembaga yang bergerak di vokasi tidak hanya event lomba tapi juga edukasi terkait regulasi,” ujar Ida Bagus Setiawan.
Terkait tren permintaan tenaga kerja di luar negeri, IB Setiawan menilai Bali memiliki privilege dan dipercaya oleh pemberi kerja di luar. Dengan adanya kepercayaan tersebut, pihaknya memiliki komitmen baik pemerintah maupun pencetak tenaga kerja di hospitality untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki attitude baik.
Menyinggung kegiatan EYTHO, ia menilai ajang ini merupakan wadah yang sangat baik untuk membuktikan apa yang telah didapat di bangku sekolah baik teori maupun praktik. “Di EYTHO mereka dinilai oleh para juri dengan standar yang tinggi karena berasal dari asosiasi yang berkompeten di bidang pariwisata dan hospitality. Ini akan memberikan pengalaman terbaik dan menjadi modal berharga untuk bersaing di dunia kerja,” kata IB Setiawan.