8 October 2024

Founder Pasar Wiguna, Gilang Ramadhan diaampingi Risa Vibia saat berinteraksi dengan salah satu stand dalam kegiatan berKelana di Bali yang digelar Ambarukmo, Sabtu (15/6).

BALI (SinarHarapan.id) – Kegiatan berKelana di Bali yang memadukan perayaan harmonisasi seni dan budaya Jawa di Pulau Dewata mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat setempat dan wisatawan. Terlihat beberapa pengunjung menikmati pengalaman unik dengan sajian aktivitas seru mulai sari Pasar Wiguna, Kelana Swara dan Kelana Lidah Jawa.

Sambutan positif ini menunjukkan banyak masyarakat yang tertarik untuk lebih mengenal budaya Jawa serta menguliknya lebih dalam. Managing Director Ambarukmo Group, Haris Susanto menyampaikan, pihaknya akan terus menjalankan misinya dalam mengenalkan kebudayaan Jawa ke tiap sudut Nusantara.

“Melalui intellectual property Ambarukmo yakni Kelana Lidah Jawa, Kelana Swara dan Pasar Wiguna, kami harapkan ada lebih banyak anak muda yang mengambil langkah mengembangkan budaya Jawa dalam berbagai unsur kehidupan sehari-hari,” ujar Haris Susanto seraya berharap seri berKelana lainnya akan bisa menggaet lebih banyak minat dan perhatian anak muda untuj terus melestarikan warisan luhur Indonesia.

Bali menjadi perhentian ketiga setelah Jakarta dan Semarang bagi berKelana Ambarukmo selama satu tahun belakangan. Kesuksesan acara berKelana di Bali tak lepas dari dukungan berbagai pihak mulai dari penampilan Putu Septa, Dimas Spinsugar, dan DAAN dalam Kelana Swara, kehadiran chef Laire Siwi Mentari dalam Kelana Lidah Jawa, serta 13 tenant lokal yang turut memeriahkan acara kali ini.

Sementara itu, Pasar Wiguna menghadirkan eco culture market di Bali untuk memberikan ruang kreativitas cultural bagi yang hadir di lokasi tersebut. Bertempat di Geo Open Space, Kerobokan Badung, Pasar Wiguna menghadirkan produk craft, fashion kuliner.

Menurut Founder Pasar Wiguna, Gilang Ramadhan didampingi Risa Vibia, Sabtu (15/6), ruang terbuka seperti Geo Open Space sangat penting bisa menambah indeks kebahagiaan publik.

“Tidak hanya berbagi ruang dengan yang formal, teman-teman yang berkebutuhan khusus kami juga beri ruang, dan kami juga membuka kesempatan bagi yang interest dengan pet,” ujar Gilang Ramadhan.

Terkait stand-stand yang terlibat dalam kegiatan yang baru pertama kali di Bali ini, Gilang mengaku sudah melakukan kurasi yang sudah disesuaikan dengan kekayaan setempat. Ia juga menilai pasar sangat penting untuk ekosistem.

“Jadi saya rasa, ketika teman-teman bisa suport kehadiran pasar khususnya yang ada di Pasar Wiguna ini, akan juga mensuport ekosistem lokal yang berkelanjutan,” tambah Gilang.