BALI (SinarHarapan.id) – Dalam percepatan penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen melakukan upaya dari delapan konvergensi yang sudah ditetapkan, salah satunya melaksanakan Rembug Stunting.
Kegiatan ini dilakukan untuk membangun komitmen secara bersama-sama membuat gerakan dan perencanaan strategis yang tetap sasaran, tepat arah dalam penurunan angka stunting di Badung.
“Kita melibatkan seluruh stakeholder, perangkat daerah, para camat beserta perbekel, organisasi masyarakat dan organisasi profesi serta yang lainnya untuk kita ajak bersama-sama melakukan penurunan angka stunting,” ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa sebagai Ketua Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) saat menghadiri dan membuka Rembug Stunting Kabupaten Badung 2024 di Hotel Patra Tuban, Selasa (26/3).
Pemerintah, ungkap Suiasa optimis bisa melakukan itu karena didukung parameter dan kondisi makro ekonomi. Pertama dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi tahun 2023 yakni 11,23 persen. Demikian juga dengan PDRB perkapita mencapai Rp99 juta lebih itu artinya masyarakat Badung sudah sejahtera.
Ia menilai stunting berkaitan dengan kemiskinan, sedangkan tingkat kemiskinan di Badung sangat rendah. Bahkan sudah dinyatakan tuntas oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dengan kualitas hidup sangat tinggi.