BALI (SinarHarapan.id) – Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari-Desember 2024 mencapai 103.804 hektar, menurun sebesar 4.710 hektare (4,34 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 108.514 hektare. Puncak panen padi tahun lalu sama dengan tahun 2023, yaitu pada Mei. Luas panen padi pada bulan tersebut sebesar 16.500 hektare, sedangkan pada Mei 2023 luas panen padi sebesar 14.280 hektare.
Berdasarkan data dari BPS Provinsi Bali, luas panen padi pada Januari 2025 mencapai 7.377 hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 24.082 hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 31.459 hektare atau meningkat 13,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 27.817 hektare.
Produksi padi di Provinsi Bali sepanjang Januari – Desember 2024 mencapai sekitar 635.473 ton gabah kering giling (GKG), menurun sebanyak 5,66 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 673.581 ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi pada Mei, yaitu sebesar 94.790 ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada Februari, sekitar 22.247 ton GKG.
Jika perkembangan produksi padi selama 2024 dilihat menurut Subround, terjadi penurunan produksi padi pada Januari – April 2024 dan September – Desember 2024, yaitu masing-masing sebesar 15,28 persen dan 5,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan luas panen padi pada kedua subround tersebut yakni masing-masing sebesar 6.331 hektare (18,54 persen) dan 874 hektare (2,59 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023. Di sisi lain, peningkatan produksi padi hanya terjadi pada Subround Mei−Agustus 2024, yaitu sekitar 6.051 ton GKG (2,50 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2023 .
Pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 44.163 ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 146.612 ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2025 diperkirakan mencapai 190.776 ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 17.672 ton GKG (10,21 persen) dibandingkan 2024 yang sebesar 173.104 ton GKG.
Penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota di provinsi Bali, kecuali Karangasem yang mengalami peningkatan produksi dibandingkan tahun 2023. Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2024 adalah Tabanan, Gianyar, dan Badung. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Bangli, Denpasar, dan Klungkung.
Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Tabanan, Gianyar, dan Badung. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Denpasar, Bangli, dan Klungkung.
Potensi penurunan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2025 dibandingkan Subround yang sama pada 2024 terjadi di Gianyar dan Denpasar. Sementara itu, potensi peningkatan produksi padi pada Subround Januari–April 2025 yang cukup besar terjadi di Buleleng, Tabanan, Badung, Klungkung, Bangli, dan Karangasem.
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 setara dengan 358.379 ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 21.491 ton (5,66 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 379.870 ton. Produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi pada Mei, yaitu sebesar 53.457 ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada Februari, yaitu sebesar12.547 ton.
Pada Januari 2025, produksi beras diperkirakan sebanyak 24.906 ton, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2025 ialah sebesar 82.683 ton. Dengan demikian, potensi produksi beras pada Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 107.589 ton atau meningkat sebesar 9.966 ton (10.21 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2024 yang sebesar 97.623 ton beras.