SinarHarapan.id – Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) diwajibkan untuk menghindari judi online atau judol. Aktivitas perjudian online dinilai dapat merusak citra dan moralitas prajurit TNI.
Menurut survei Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terdapat 3.797.429 orang yang terlibat dalam judi online. Fenomena ini juga telah merambah ke lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan, Diah Aliefya, menjelaskan dalam kegiatan Literasi Digital untuk TNI di Manado pada Selasa (06/08/2024) bahwa permainan judi online menggunakan algoritma yang dirancang untuk menarik pemain dengan kemenangan awal, namun kemudian membuat mereka kalah. Algoritma ini kemudian diacak, sehingga terjadi pola kemenangan dan kekalahan yang merugikan.
Diah juga mengungkapkan bahwa kerugian finansial akibat judi online sering kali menyebabkan para pemain terjerat pinjaman online ilegal sebagai solusi. Pinjaman online ilegal tidak terdaftar secara resmi dan tidak memiliki regulasi yang sama dengan pinjaman online yang legal, sehingga meningkatkan risiko.
Siklus kekalahan dari judi online bisa berdampak pada kriminalitas dan menyebabkan depresi. Survei PPATK mencatat perputaran uang dari judi online mencapai 327 triliun pada 2023 dan diperkirakan akan mencapai 900 triliun hingga akhir tahun 2024.
Diah menekankan pentingnya prajurit TNI untuk cerdas dan bijak dalam mengelola keuangan serta menghindari judi online dan pinjaman online ilegal. Kemenkominfo berkomitmen untuk mendukung transformasi digital, tetapi membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari TNI.
Wakil Kepala Pusat Informasi Pengolah Data Tentara Nasional Indonesia (Waka Pusinfolahta) Kolonel S. Ginting juga menyampaikan bahwa 3.962 prajurit TNI terlibat dalam judi online. Ia menegaskan pentingnya kesadaran untuk menghindari judi online, yang hanya akan menimbulkan berbagai masalah, termasuk pinjaman online ilegal.
Ginting menambahkan bahwa prajurit TNI harus waspada terhadap hal-hal negatif di internet dan mendukung hal-hal positif. Ia juga memberikan informasi tentang cara melaporkan konten negatif, termasuk judi online, melalui aduankonten.id.
Kegiatan Literasi Digital sektor Pemerintahan untuk prajurit TNI di Sulawesi Utara berlangsung selama dua hari pada 6-7 Agustus 2024 di Kota Manado. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan digital prajurit TNI, menjadikannya lebih profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif (PRIMA).
—