27 July 2024

Petugas BPBD Tabanan melakukan penyemprotan gunungan sampah di TPA Mandung, Tabanan, Bali, menyusul munculnya titik api dan kepulan asap sejak 9 Mei lalu.

BALI (SinarHarapan.id) – Munculnya titik api intensitas kecil dibarengi kepulan asap  di Tempat pembuangan Akhir (TPA) Mandung, Kecamatan Kerambitan, sejak Kamis, 9 Mei 2024 lalu, menarik perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan.

Guna mengantisipasi kebakaran seperti yang terjadi pada Oktober 2023 lalu, BPBD menerjunkan lima personilnya secara rutin melakukan penyiraman terhadap tumpukan sampah di TPA Mandung.

Kepala Pelaksana BPDB Tabanan I Nyoman Srinadha Giri, mengungkapkan, setiap sore pihaknya melakukan penyiraman di lokasi tersebut  pascamunculnya kembali titik api sekala kecil dan asap. Terlebih lagi kini telah masuk musim kemarau, sehingga penyiraman dilakukan untuk mencegah membesar dan menyebarnya titik api.

“Karena gas metan masih ada di lokasi, apalagi sekarang masuk musim kemarau sehingga memungkinkan untuk kembali munculnya titik api sekaligus asap,” ujar Srinadha Giri.

Selain BPBD, penyiraman juga dilakukan petugas DLH yang bertugas di TPA Mandung. Lama penyiraman dilakukan hingga dua jam untuk setiap penyiraman dan itu dilakukan sebanyak enam kali dalam sehari, dimana rata-rata dalam sekali penyiraman membutuhkan 3.000 liter air atau satu tandon.

Jumlah kebutuhan air tersebut belum termasuk untuk mengisi kubangan yang dibuat di tengah-tengah tumpukan sampah, dimana bertujuan mendinginkan lokasi munculnya titik api dan kepulan asap. Sehingga prediksinya jika dirata-ratakan dibutuhkan lebih dari 19 ribu liter air per hari digunakan untuk penanganan TPA Mandung.

Ia menyebutkan, secara khusus menyiagakan lima orang personil untuk melakukan penyiraman. Srinadha Giri memperkirakan intensitas asap kemungkinan akan meningkat mengingat hujan jarang turun dan suhu panas karena musim kemarau.

Bercermin itu pula belum ada batas waktu sampai kapan upaya penyiraman akan dilakukan, terlebih lagi jelang perhelatan internasional WWF ke 10 2024 mendatang, dimana TPA Mandung direncanakan akan menerima sampah kiriman dari Denpasar.

Sementara itu Asisten II Setda Kabupaten Tabanan AA Gede Dalem Trisna Ngurah, mengungkapkan, Kamis (9/5) api kembali muncul dari titik api yang dahulu. Namun bukan merupakan kebakaran dan sudah mendapat penanganan dari oleh Damkar maupun BPBD Tabanan dengan cara penyemprotan.

Mengantisipasi kemunculan api, katanya, pola yang sama seperti kebakaran pada Oktober 2023 lalu masih diterapkan. Yakni, selain penyiraman dilokasi juga dibuat lubang resapan di atas bukit sampah. Mempercepat proses pendinginan, pihaknya melakukan penyiraman dengan memanfaatkan tandon air dari BPBD Tabanan.

“Upaya pembasahan tetap akan diupayakan, namun akan menyesuaikan situasi dan kondisi,” tandasnya.