8 October 2024

StockReview.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu, Airlangga mengungkapkan bahwa agar ekonomi digital dapat berkembang secara optimal, dibutuhkan SDM yang memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri terkini.

“Jika kita berbicara mengenai ekonomi digital, kita harus memastikan bahwa SDM kita siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberi lebih banyak mahasiswa kesempatan belajar di institusi terkemuka seperti Tsinghua University. Ini sangat relevan dalam konteks tantangan geopolitik dan perkembangan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI) dan AI generatif,” kata Airlangga.

Airlangga menilai bahwa saat ini Indonesia membutuhkan mesin pertumbuhan ekonomi baru untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan, terutama melalui digitalisasi. Ekonomi digital Indonesia, yang saat ini mencapai nilai sebesar 80 miliar dolar AS, diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pernyataan tersebut disampaikan Airlangga dalam acara Breakfast Meeting bersama Chairperson of Tsinghua University, Prof. Qiu Yong, pada Sabtu (3/8). Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia menargetkan untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Dengan proyeksi jumlah penduduk sekitar 320 juta orang dan pendapatan per kapita sekitar 26.000 dolar AS, ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar 9 triliun dolar AS pada saat itu.

Untuk mencapai target ambisius tersebut, Airlangga menegaskan perlunya pusat pendidikan berkualitas, terutama di bidang inovasi dan teknologi. Tsinghua University menjadi salah satu contoh lembaga pendidikan yang dapat berkontribusi dalam mencetak SDM berkualitas. Oleh karena itu, Airlangga mendorong penambahan kuota kesempatan belajar di Tsinghua University bagi mahasiswa Indonesia, yang saat ini hanya sekitar 50 mahasiswa. Penambahan kuota ini diharapkan dapat membuat program tersebut lebih inklusif, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar dan proyeksi bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan.

Lebih lanjut, Airlangga juga menyoroti kebutuhan akan komoditas digital seperti semikonduktor. Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan SDM yang kompeten dalam desain microchip. Airlangga berharap ada dukungan untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam bidang semikonduktor, serta optimalisasi potensi Indonesia sebagai basis untuk kendaraan listrik, sel bahan bakar, dan baterai.

“Untuk itu, kami berharap dukungan dari Tsinghua dalam mengembangkan SDM dan memperluas kesempatan belajar bagi pelajar Indonesia. Selain itu, kami juga mengusulkan pelatihan bagi para pelatih, bukan hanya kursus singkat, tetapi program yang lebih mendalam di universitas. Ini adalah langkah selanjutnya yang kami ingin capai,” tambah Airlangga.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi penuh SDM-nya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital dan menghadapi tantangan teknologi di masa depan.