Gaya HidupHeadline

Transformasi Digital Jadi Solusi Hadapi Tantangan Kesehatan

×

Transformasi Digital Jadi Solusi Hadapi Tantangan Kesehatan

Sebarkan artikel ini

BALI (SinarHarapan.id) – Transformasi digital dinilai dapat menjadi solusi menghadapi tantangan kesehatan. Tentu saja, hal ini tidak terbatas pada implementasi teknologi dan solusi digital saja. Transformasi layanan kesehatan yang sesungguhnya juga memerlukan perubahan pola pikir, menyusun kerangka kerja baru, dan membangun budaya serta kerja sama yang baru. Aspek penting ini yang dibahas secara lengkap di konferensi Hospital Management Asia (HMA) 2024 yang hadir di Nusa Dua Bali pada 27-30 Agustus 2024.

Acara tahunan ini merupakan ajang tukar pikiran dan berbagi informasi terbaru dalam bidang layanan kesehatan. Acara yang baru pertama kali ini diadakan di Indonesia ini dibuka oleh mitra strategis Hospital Management Asia 2024 di Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) yang diwakili oleh Ketua Umum, drg. Iing Ichsan Hanafi.

Pembukaan acara juga dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D. yang memberikan Keynote Speech serta Panel Diskusi dengan narasumber Senior Advisor to the Minister on Health Technology, Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, S.T., M.Si, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti., dan Staf Ahli Kementerian Kesehatan RI & Board Member of the Indonesian Health Corporation, Aristo Setiawidjaja dalam tema “Indonesia’s Healthcare Transformation Journey”.

Lebih dari 1.200 peserta yang terdiri dari sebagian besar C-level dan para pengambil keputusan akan berkumpul dan berdiskui dalan tema besar Hospital Management Asia 2024, “Keeping Pace with Healthcare Challenges”. Tema ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor seperti meningkatnya populasi lansia, kekurangan tenaga medis, kebutuhan terhadap akses kesehatan yang terus meningkat dan serta meningkatnya biaya operasional.

Ketua Umum ARSSI drg. Iing Ichsan Hanafi mengatakan, transformasi layanan kesehatan merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama. Ia merasa bangga dapat bermitra dengan Hospital Management Asia 2024, dimana melalui kemitraan ini, kita tidak hanya menunjukkan kesiapan Indonesia dalam melakukan transformasi di bidang kesehatan tapi juga menjadi tuan rumah bagi acara bertaraf internasional yang menyatukan para pemimpin dunia di industri ini. “Indonesia sendiri tengah bergerak maju dalam mewujudkan transformasi kesehatan. Dan kami optimis hal ini dapat menjadi sharing penting bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya.

Dalam menanggapi permasalahan kesehatan yang dihadapi Indonesia, dimana banyak warga memilih untuk berobat ke luar negeri, Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D. menegaskan komitmen pemerintah dalam menghadirkan sistem kesehatan yang lebih integratif, kuat, dan resilien. “Kami sedang meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan di rumah sakit pemerintah,” ujar Prof. Dante.

“Sebagai bagian dari upaya kami, transformasi RS Vertikal telah diinisiasi, yang mencakup perbaikan fasilitas dan proses layanan untuk mempersingkat waktu tunggu, meningkatkan kualitas layanan melalui pengembangan sumber daya manusia, peningkatan transparansi, serta revisi skema remunerasi. Kami juga terus berupaya meningkatkan standar kualitas klinis dengan mengimplementasikan Pedoman Praktik Klinis dan indikator klinis yang dimonitor secara berkala,” ujarnya.

Wakil Menteri menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan kesehatan. “Kami sedang menerapkan digitalisasi menyeluruh pada operasional rumah sakit, termasuk integrasi data kesehatan melalui platform SATUSEHAT yang akan mempermudah pengelolaan data pasien dan meningkatkan efisiensi layanan. Kemenkes mengajak rumah sakit untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang layanan dan penelitian, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan,” tuturnya.

“Acara seperti Hospital Management Asia 2024 memberikan peluang emas untuk mengeksplorasi solusi inovatif dan memperkuat kolaborasi serta pertukaran best practices, khususnya di rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah, yang sangat kami perlukan untuk meningkatkan standar layanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan, sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan jumlah peserta terbesar di dunia, BPJS Kesehatan senantiasa berinovasi menghadirkan akses layanan kesehatan yang kian mudah, cepat, dan setara. Untuk itu, secara berkelanjutan pihaknya mengembangkan beragam sistem maupun kanal layanan berbasis digital, mulai dari superapss bernama Aplikasi Mobile JKN sebagai one stop service, i-Care untuk melihat riwayat pelayanan kesehatan peserta setahun terakhir, telekonsultasi, telemedicine, dan sebagainya. “Acara HMA 2024 menjadi ajang yang luar biasa untuk saling berbagi pengalaman dengan negara-negara di Asia, khususnya terkait digitalisasi layanan di bidang kesehatan,” nilainya.

Project Director Hospital Management Asia, Pinky Fadullon mengatakan, selama lebih dari 23 tahun, HMA telah menjadi wadah para penyedia layanan kesehatan di Asia untuk saling berbagi praktik terbaik, mempelajari tren terbaru, dan menjalin kerja sama. “Pada penyelenggaraan HMA tahun ini kami telah mengurasi beragam topik presentasi dan panel diskusi untuk dapat memberikan pemahaman lebih lanjut dan menginspirasi perubahan yang lebih bermakna,” katanya.