BulelengHeadline

Tingkatkan Layanan Pasien Kritis, RSUD Buleleng Buka Layanan Hemodialisa di Ruang ICU 

×

Tingkatkan Layanan Pasien Kritis, RSUD Buleleng Buka Layanan Hemodialisa di Ruang ICU 

Sebarkan artikel ini

BALI (SinarHarapan.id) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng kini menghadirkan layanan Hemodialisa (cuci darah) langsung di ruang ICU (Intensive Care Unit), sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya bagi pasien dalam kondisi kritis atau menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator).

Dikonfirmasi pada Rabu, (09/7), Direktur RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD, dilansir dari laman resmi pemkab buleleng menyampaikan, layanan Hemodialisa di ruang ICU ini menjadi solusi atas tantangan yang selama ini dihadapi dalam penanganan pasien gagal ginjal yang tidak memungkinkan untuk dipindahkan dari ruang intensif.

“Setelah tersedia layanan Hemodialisa di ruang ICU, pasien yang menggunakan ventilator atau dalam kondisi tidak stabil tidak perlu lagi dipindahkan ke ruang cuci darah umum. Ini sangat penting untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul selama proses pemindahan,” ujar dr. Arya.

Selama ini, pasien cuci darah yang membutuhkan ventilator harus dipindahkan secara manual, dan alat bantu napas pun diganti ke mode manual selama 3–4 jam proses berlangsung. Hal ini tentu menyulitkan tim medis dan meningkatkan risiko terhadap pasien. Dengan adanya alat Hemodialisa di ICU, proses perawatan menjadi lebih cepat, aman, dan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien, karena mesin telah disesuaikan dengan kebutuhan klinis yang ada.

Layanan ini telah mulai beroperasi per Juli 2025, bertempat di RSUD Buleleng yang berlokasi di Jalan Ngurah Rai No. 30, Singaraja, Kabupaten Buleleng. Dengan hadirnya layanan ini, dapat meningkatkan harapan sembuh bagi pasien kritis yang menjalani cuci darah.

“Tentunya kami menggunakan SOP yang dimana memiliki sirkuit lengkap, termasuk sistem pembuangan limbah medis dan instalasi khusus untuk penyediaan air bersih yang digunakan dalam proses cuci darah. Setelah adanya layanan ini, kami berharap mampu memberikan harapan sembuh yang lebih besar kepada pasien, selain itu, secara reguler kami juga melayani pasien sebanyak 50-60 pasien setiap harinya dari jumlah 270 pasien yang terdaftar di hemodialisa” ungkap dr. Arya.

Lebih lanjut, pihaknya juga menyampaikan harapan ke depan agar RSUD Buleleng bisa semakin melengkapi fasilitas penunjang kesehatan dengan menghadirkan alat MRI (Magnetic Resonance Imaging), sehingga masyarakat Buleleng tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit di Denpasar untuk mendapatkan pelayanan tersebut.

Langkah ini merupakan bentuk nyata dari komitmen RSUD Buleleng dalam memberikan layanan kesehatan yang bermutu, aman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.