BALI (SinarHarapan.id) – Berdasarkan rilis BPS Provinsi Bali, ekonomi Bali pada Triwulan III 2024 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,43 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,36 persen (yoy). Capaian ini menempatkan Bali pada peringkat keenam dari 34 provinsi di Indonesia dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95 persen (yoy).
Pertumbuhan Bali yang positif ini menjadi indikator penting akan ketahanan dan potensi ekonomi wilayah dalam menghadapi tantangan global dan domestik. Dari sisi pengeluaran, peningkatan ekonomi Bali didorong oleh pertumbuhan di seluruh komponen konsumsi.
Konsumsi Rumah Tangga meningkat didorong oleh lonjakan aktivitas pariwisata dan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan dan Kuningan. Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) juga menunjukkan pertumbuhan positif menjelang Pilkada serentak 2024 dan kegiatan keagamaan. Investasi tumbuh terbatas, khususnya di sektor konstruksi yang dipengaruhi minimnya realisasi investasi proyek baru, serta pada komponen ekspor yang menghadapi tantangan eksternal.
Dari sisi lapangan usaha (LU), LU Akomodasi, Makan, dan Minum (Akmamin) terus menjadi penggerak utama ekonomi Bali dengan pertumbuhan sebesar 12,25 persen (yoy). Kinerja LU ini didukung oleh tingginya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, yang meningkat masing-masing sebesar 11,44 persen dan 16,82 persen (yoy) pada Triwulan III, didorong oleh peak-season pariwisata.
Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Bintang mencapai 68 persen, meningkat dari 63 persen pada triwulan sebelumnya, yang turut memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan sektor terkait lainnya. LU Jasa Keuangan dan Asuransi, serta Pengadaan Listrik dan Gas, juga mencatat pertumbuhan impresif sebesar 16,11 persen dan 15,23 persen (yoy).
Pertumbuhan LU jasa keuangan didorong oleh peningkatan aktivitas perbankan, terlihat dari penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 9, 61 persen (yoy). Sementara itu, LU listrik dan gas meningkat karena lonjakan permintaan di segmen rumah tangga, industri, dan bisnis. LU Pertanian tumbuh moderat karena berakhirnya musim panen padi, serta LU Konstruksi yang mengalami perlambatan karena beberapa proyek strategis telah mendekati tahap akhir.