FinansialHeadlineNetwork

Pembayaran Digital di Bali Tumbuh Pesat

×

Pembayaran Digital di Bali Tumbuh Pesat

Sebarkan artikel ini

Pada Kuartal II 2024, lebih dari 850.000 merchant di Provinsi Bali telah mengadopsi sistem pembayaran digital, dengan total transaksi mencapai Rp1,1 triliun. Selain itu, penggunaan QRIS di Bali juga telah melampaui 1 juta pengguna.

Director of Communications DANA Indonesia, Olavina Harahap (kiri) berbincang-bincang dengan Chief Risk Officer DANA Indonesia, ⁠Cary Piantono dan Chief Innovation Officer DANA Indonesia, ⁠Darrick Rochili di Denpasar, Selasa (18/2).

BALI (SinarHarapan.id) – Bali menjadi salah satu wilayah di Indonesia dengan pertumbuhan pembayaran digital yang pesat. Menurut data Bank Indonesia (BI), pada Kuartal II 2024, lebih dari 850.000 merchant di Provinsi Bali telah mengadopsi sistem pembayaran digital, dengan total transaksi mencapai Rp1,1 triliun. Selain itu, penggunaan QRIS di Bali juga telah melampaui 1 juta pengguna.

Director of Communications DANA Indonesia, Olavina Harahap, di Denpasar, Selasa  (18/2) mengungkapkan, tren penggunaan DANA di Bali mengalami peningkatan signifikan sebesar 132% dari tahun 2023 ke 2024. “Fitur yang paling diminati oleh masyarakat Bali antara lain Send Money, QRIS, serta Pulsa & Data,” kata Olavina.

Sejak diluncurkan pada 2018, DANA telah menjadi salah satu pionir dalam transformasi keuangan digital di Indonesia. Dengan lebih dari 200 juta pengguna, DANA terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi keuangan digital yang aman, mudah digunakan, dan inklusif bagi semua kalangan. Pada tahun ini, salah satu dompet digital ini semakin memperkuat posisinya dengan fokus pada inovasi berbasis pengguna, keamanan, dan perluasan layanan.

DANA tak hanya fokus pada inovasi teknologi, tetapi juga aktif dalam inisiatif sosial dan global. Program SisBerdaya dan DisBerdaya terus mendukung pemberdayaan UMKM perempuan dan penyandang disabilitas. Selain itu, DANA menjadi anggota terpilih dalam World Economic Forum’s Unicorn Community dan berperan aktif dalam pengembangan Digital Economic Framework Agreement (DEFA) di tingkat regional ASEAN.

DANA juga mempelopori inovasi QRIS Cross Border, yang memungkinkan wisatawan dari Singapura, Malaysia, dan Thailand melakukan pembayaran melalui QRIS.

“Pada Februari 2025, DANA meluncurkan fitur baru yang memungkinkan wisatawan asing mendaftar tanpa nomor telepon Indonesia. Wisatawan dari 10 negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan, kini dapat menggunakan DANA dengan nomor telepon negara asal mereka,” jelas Olavina.

Keamanan pengguna menjadi prioritas utama DANA. Chief Risk Officer DANA Indonesia, Cary Piantono, menjelaskan, DANA mengimplementasikan sistem keamanan berlapis, termasuk DANA Protection, yang menyediakan layanan seperti Scam Checker, Aduan Nomor, Security Suggestions, dan 100% Jaminan Uang Kembali.

“DANA juga aktif dalam program edukasi keamanan siber, seperti kampanye Cek Ulang Yuk (CUY) dan program gamifikasi Waspada Online dan Tipu Online. Kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan organisasi internasional seperti Global Anti-Scam Alliance (GASA) semakin memperkuat komitmen DANA dalam melindungi pengguna,” tutur Cary Piantono.

DANA terus berinovasi untuk menciptakan pengalaman transaksi yang aman dan terpercaya. Dengan fokus pada keamanan, inklusivitas, dan kolaborasi global, DANA tidak hanya memberdayakan komunitas tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional.

“Kami berkomitmen untuk menjadi solusi keuangan digital yang dapat diandalkan oleh semua orang, dari masyarakat umum hingga pelaku UMKM. Melalui inovasi dan kolaborasi, kami ingin terus berkontribusi dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Olavina Harahap kepada sejumlah awak media di Denpasar.