SinarHarapan.id – Lembaga pemeringkat PEFINDO telah memberikan peringkat idA untuk Obligasi II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan nilai total mencapai Rp2 triliun. Peringkat ini menjadi tanda kepercayaan pasar terhadap kemampuan MBMA dalam menjalankan usahanya di sektor baterai kendaraan listrik.
Dalam penilaian yang sama, PEFINDO juga menegaskan peringkat idA untuk Obligasi I yang telah diterbitkan sebelumnya oleh perusahaan. Menariknya, prospek peringkat MBMA dinyatakan stabil, mencerminkan kinerja dan posisi strategis perusahaan yang kuat di industri.
Peringkat idA ini mencerminkan kegiatan usaha MBMA yang terintegrasi secara vertikal dan adanya sinergi yang kuat dengan grup dan mitra strategis. Selain itu, MBMA memiliki cadangan dan sumber daya tambang yang memadai untuk mendukung operasional jangka panjang perusahaan.
Namun, PEFINDO mengingatkan bahwa peringkat ini juga dibatasi oleh risiko yang terkait dengan pengembangan proyek baru dan paparan terhadap fluktuasi harga nikel. Penurunan harga nikel yang signifikan dapat menjadi tantangan bagi MBMA dan mempengaruhi kinerjanya secara keseluruhan.
Ada potensi kenaikan peringkat jika MBMA berhasil memperkuat diversifikasi bisnisnya, terutama dengan menambah proyek hilir dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan listrik. Selain itu, jika MBMA mampu mengoperasikan proyek baru tepat waktu dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, hal ini dapat memberikan dampak positif bagi profil keuangan perusahaan.
Di sisi lain, peringkat juga bisa diturunkan jika MBMA mencatatkan pendapatan dan marjin laba yang lebih rendah dari yang diharapkan. Kegagalan dalam mencapai target kinerja proyek baru atau peningkatan utang substansial tanpa diimbangi oleh pendapatan yang lebih tinggi dapat memengaruhi stabilitas finansial perusahaan.
MBMA saat ini merupakan perusahaan induk dari beberapa entitas yang beroperasi di Morowali Industrial Park (IMIP) dan Konawe. Dengan fasilitas yang mencakup tiga smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), satu konverter nikel matte, serta proyek Acid Iron Metal (AIM), MBMA terus memperkuat posisinya di pasar nikel Indonesia. Selain itu, perusahaan sedang membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) untuk meningkatkan kapasitas produksinya.