” Verakora’ag Padupadankan Wastra Nusantara-Denim di BFT 2024″
BALI (SinarHarapan.id) – Bali Fashion Trend (BFT) 2024 yang berlangsung di TS Suites, Seminyak, Kuta menghadirkan 61 desainer di Tanah Air dan satu perancang busana asal Malaysia. Salah satu yang menarik banyak peminat adalah kehadiran Mojo Kebaya yang baru pertama kali tampil dalam ajang BFT kali ini.
Mojo Kebaya dengan rancangan yang dibawa delapan modelnya, menurut desainer Dahnila Nasuiton menghadirkan kebaya pengantin untuk wedding resort. Dalam gelaran BFT ini desainer asal Medan ini menghadirkan delapan rancangan yang dibawakan secara elegan oleh para model, pada hari kedua gelaran BFT, Sabtu (28/9) lalu. Dalam event BFT yang baru pertama kali diikutinya ini, ia melihat antusias pengunjung yang sangat meriah dalam event kali ini.
“Dari kegiatan ini saya belajar menyesuaikan Mojo Kebaya untuk tiap daerah yang berbeda-beda. Saat ini Mojo Kebaya sudah hadir di Medan dan Jakarta, serta di TS store ini,” ujar Dahnila.
Ia melihat Bali sering dipakai sebagai tempat wedding oleh sejumlah kalangan, bahkan ada yang berasal dari Medan. Namun, konsep yang digunakan cenderung modern. Untuk itulah, ia menawarkan konsep Nusantara dengan kebaya yang bisa diselaraskan dengan wastra asal Medan, seperti Ulos. Ia mengaku hasil rancangannya sudah banyak dipakai di negara tetangga seperti Singapura maupun Australia.
“Untuk sahabat saya di Australia tentu akan lebih dekat ke Bali, makanya saya menempatkan rancangan Mojo Kebaya di TS Store ini,” ujar Dahnila.
Sementara itu, keberadaan limbah industri fashion masih bisa bernilai saat dipadupadankan atau dikolaborasikan dengan jenis kain lainnya. Seperti yang dilakukan desainer Verakora’ag, menghadirkan kombinasi pecahan kain wastra dengan denim di Bali Fashion Tren 2024, di TS Suites Seminyak, 27-29 September. Sebanyak delapan model wanita dan satu model pria membawakan karya rancangan Vera yang memadupadankan pecahan kain wastra dengan denim.
“Dalam gelaran kali ini saya mengangkat tema pantarekan yang berarti sisa kain. Sebenarnya saya mengurangi limbah yang ada dan saya pergunakan sebaik mungkin untuk menjadi sesuatu yang bernilai. Dan saat ini saya mengangkat Wastra Nusantara yang saya padupadankan dengan denim. Mungkin itu lebih bisa dipakai olah anak-anak muda. Saya mengangkat wastra ini bukan seperti kebanyakan orang pakai, tapi bisa dipakai sehari-hari,” ungkap Verakora’ag, Minggu (29/9).
Terkait penggunaan sisa kain yang disebut limbah industri fashion ini, ia mengaku memiliki kesadaran untuk tidak membuangnya. “Kita pergunakan limbah ini kembali menjadi pakaian yang punya nilai. Jika kita buang tetap akan menjadi limbah, dan tidak baik untuk lingkungan hidup,” tambah Verkora’ag.
ia juga berpesan untuk kalangan anak muda, jangan takut menggunakan wastra. Ia menilai wastra itu bukan hanya bisa digunakan secara resmi tapi bisa digunakan secara kasual. “Makanya saya gabungkan dengan denim dan itu juga bisa dipakai oleh anak-anak muda,” ucapnya.
Salah satu kain wastra yang sering diaplikasi dengan denim adalah endek Bali. terkait respons anak muda ia mengaku sangat bagus. Justru mereka saat ini sangat antusias mencari wastra yang digabungkan dengan denim.
Terkait BFT 2024 kali ini ia menilai kondisinya lebih bergairah dari tahun lalu. Jika tahun lalu masih terpengaruh dengan pandemi dan desainer sedang mencoba bangkit kembali . Sedang saat ini para desainer sudah bisa bertahan.
Salahs atu desainer lainnya asal Yogyakarta, Dewi Roesdji yang baru pertama kali ikut dalam BFT ini mengaku sangat terkesan dengan rancangan yang dihadirkan para desainer. Terkait rancangan yang ditawarkan di BFT, Dewi Roesdji menyebutkan dirinya memilih mengkolaborasikan tenun lurik khas Yogya dengan batik.
“Saya bermain di Tenun Lurik khas Yogya. Saya memadupadankan dengan batik dan atau wastra nusantara. Tapi intinya tetap tenun,” jelas Dewi Roesdji yang mengaku telah memiliki store di Ubud dan empat lainnya di Yogya.
Terkait pelaksanaan BFT 2024 ia mengaku tak menyangka pengunjungnya sampai membludak dan hasil rancangannya juga sudah laku terjual tujuh dari delapan rancangan yang dihadirkan dalam gelaran kali ini.