StockReview.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengusulkan nasi jagung sebagai alternatif menu untuk program makan siang gratis yang digagas oleh pasangan presiden-wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Muhadjir Effendy menilai bahwa diversifikasi pangan harus menjadi bagian dari program makan siang gratis tersebut. “Karbohidrat tidak hanya ditemukan di beras, ada banyak sumber makanan lain yang juga kaya akan karbohidrat dan dapat menjadi alternatif,” ujarnya saat menghadiri panen raya jagung varietas Hibrida 212 di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, pada Sabtu.
Menurut Muhadjir, program makan siang gratis ini sebaiknya tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga pendidikan tentang pentingnya diversifikasi pangan kepada generasi muda. Ia berencana untuk mengajukan konsep ini kepada presiden terpilih agar sumber daya lokal dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Dalam rencana tersebut, Muhadjir menyebutkan bahwa sayur-sayuran akan diambil dari petani lokal, sementara kebutuhan protein dapat dipenuhi dari peternak di sekitar sekolah. Sebagai contoh, telur yang saat ini harganya sekitar Rp25 ribu per kilogram, dapat menyediakan sekitar 17 butir telur. Jika dihitung per anak, biayanya bisa kurang dari Rp2 ribu. Sedangkan beras dengan harga Rp15 ribu per kilogram dapat mencukupi kebutuhan 12 anak.
“Nanti akan ditambahkan sayur, vitamin, dan kebutuhan lain. Dengan pendekatan ini, biaya program makan siang gratis tidak akan terlalu tinggi,” tambah Muhadjir.
Dengan demikian, program makan siang gratis diharapkan tidak hanya bermanfaat dari segi gizi, tetapi juga mendukung sektor pertanian dan peternakan lokal serta mengajarkan pentingnya konsumsi pangan yang beragam.