InternasionalNetwork

Kamala Harris Ingin Rebut Hati Pengguna Kripto di Pemilu AS

×

Kamala Harris Ingin Rebut Hati Pengguna Kripto di Pemilu AS

Sebarkan artikel ini

StockReview.id – Wakil Presiden Kamala Harris saat ini tengah memperbaiki pendekatannya terhadap kebijakan kripto di Amerika Serikat (AS), dengan harapan dapat menarik perhatian pemilih kripto menjelang Pemilu Presiden 2024. Data jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa pemilih kripto bisa memiliki dampak signifikan pada hasil pemilu, dan mereka masih terpecah mengenai siapa yang akan mereka dukung.

Dampak Jajak Pendapat terhadap Pemilu
Jajak pendapat nasional dan di negara bagian yang dilakukan oleh HarrisX dan diterbitkan oleh Consensys, pengembang perangkat lunak di balik dompet MetaMask, menunjukkan bahwa jalur kemenangan Harris pada bulan November akan lebih terbuka jika ia mampu menggaet pemilih kripto. Bill Hughes, anggota Blockchain Association, menjelaskan bahwa pemilih menganggap dukungan terhadap kebijakan pro-kripto sangat penting.

Menurut jajak pendapat tersebut, 49% responden nasional menyatakan dukungan kandidat terhadap kebijakan pro-kripto sebagai “sangat” atau “cukup” penting. Angka ini bahkan lebih tinggi di kalangan pemilih kripto, di mana 85% pemilik kripto (yang merupakan 19% dari populasi AS) mengatakan hal yang sama. Di antara mereka yang kemungkinan besar akan berinvestasi di kripto dalam 12 bulan ke depan, angka ini mencapai 81%.

Perbandingan dengan Calon Lain
Sementara itu, hanya calon dari Partai Republik, Donald Trump, yang secara eksplisit mendukung Bitcoin dan komunitas kripto di AS. Di sisi lain, Harris telah cenderung diam mengenai topik ini, yang dianggap sensitif dan bisa merugikan kampanyenya karena sebagian basis politiknya merupakan penentang kripto.

Namun, situasi mulai berubah. Kampanye Harris telah melakukan pertemuan dengan industri kripto, berupaya meyakinkan calon pendukung bahwa jika terpilih, pemerintahannya akan lebih terbuka terhadap industri kripto di AS. Ada harapan bahwa pada Januari 2025, kebijakan kripto tidak lagi diserahkan kepada kelompok politik yang berniat merugikannya.

Perubahan Sikap Kebijakan
Harris tampak berusaha memberikan sinyal positif kepada industri kripto. Meskipun masih enggan menyebut kata “kripto,” ia mulai menggunakan istilah “aset digital” dan “blockchain” dalam pidatonya tentang kebijakan ekonomi. Respon positif datang dari industri kripto, yang melihat perubahan ini sebagai langkah ke arah yang lebih baik.

Peluang untuk Memperoleh Suara Pengguna Kripto
Data menunjukkan bahwa 74% pemilik kripto cenderung mempertimbangkan untuk memilih kandidat dari luar partai politik mereka jika kandidat tersebut mendukung kebijakan pro-kripto, sedangkan hanya 16% yang tidak mungkin melakukannya. Selisih 58 poin persentase untuk kandidat yang mendukung kebijakan pro-kripto menunjukkan betapa besar potensi pengaruh pemilih kripto dalam pemilu mendatang.

Dengan memperbaiki pendekatan terhadap kebijakan kripto dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan pemilih, Kamala Harris berusaha meraih dukungan dari komunitas kripto yang selama ini terpecah. Keberhasilan strategi ini dapat menjadi faktor kunci dalam menentukan hasil pemilu presiden AS 2024. (rht)