DenpasarGaya HidupHeadlineNetwork

Dika Nirkala Berikan Semangat dalam Menatap Masa Depan bagi Penyandang Disabilitas

×

Dika Nirkala Berikan Semangat dalam Menatap Masa Depan bagi Penyandang Disabilitas

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Kota Denpasar sangat peduli dengan penyandang disabilitas sesuai visi misi walikota yakni meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan berkeadilan.

Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati (kanan) bersama Dika Nirkala saat peluncuran video klip dan single Nirkala Bali yang berjudul “Semangat Demi Masa Depan Yang Indah” dan single terbaru dengan judul “Tradisi Leluhur” di Graha Nawasena, Denpasar, Minggu (9/3).

BALI (SinarHarapan.id) – Kemeriahan mewarnai peluncuran video klip dan single Nirkala Bali yang berjudul “Semangat Demi Masa Depan Yang Indah” dan single terbaru dengan judul “Tradisi Leluhur”. Menurut I Wayan Dika Setyana Jaya, band yang terbentuk pada 25 oktober 2019 di Panjer, Denpasar Bali. Komunitas yang memiliki nama awal duo polos, yang memperpadukan musik akustik dan komedi teater bersama rekannya Dewa Putu Sukantara.

“lagu Semangat Demi Masa Depan yang Indah ini menceritakan tentang motivasi hidup dan ditujukan kepada masyarakat khususnya penyandang disabilitas agar tetap semangat berjuang menatap masa depan yang indah,” ujar I Wayan Dika Setyana Jaya, di Graha Nawasena Denpasar, Minggu (9/3).

Penampilan Nirkala Band dalam peluncuran video klip dan single Nirkala Bali yang berjudul “Semangat Demi Masa Depan Yang Indah” dan single terbaru dengan judul “Tradisi Leluhur”., di Denpasar, Minggu (9/3).

Seiring berjalannya waktu, untuk memberikan arti pada nama komunitas dan memiliki filosofi yang bisa dikenang oleh banyak orang, maka nama duo polos diubah menjadi Nirkala. “Kata Nir di sini berarti tidak sedangkan kala adalah waktu atau nirkala bisa diartikan tidak lekang oleh waktu, sehingga kami berharap karya-karya kami yang telah dihasilkan tak lekang oleh waktu,” tambah pria yang akrab dipanggil Dika Nirkala.

Komunitas kecil inipun terus berlanjut. Dengan penambahan para anggota baru yang memiliki fisi yang sama dengan mereka, membawa nama nirkala semakin dikenal oleh Masyarakat luas. Perubahan dan perbaikanpun terus dilakukan untuk memaksimalkan potensi dan karya-karya mereka agar dapat diterima di hal layak.

Sehingga pada agustus 2022 mereka memutuskan tidak hanya akustik yang dapat mereka jadikan karya dan ditampilkan, melainkan juga penampilan / karya yang berformat band.

Beragam kemampuan yang dapat ditunjukkan untuk memperkaya seni mereka buktikan dengan keahlian tiap anggota dengan memainkan alat music. Baik berupa keaboard, drumm, gitar acustic, gitar ritm, gitar melodi, hingga jenis vocal solo maupun vocal grup mampu mereka tunjukkan.

Lagu yang pertama kali mereka hasilkan adalah lagu yang berjudul “Semangat Demi Masa Depan Yang Indah” pada 3 Novenber 2019. Dalam perjalanannya, karya-karya merekapun terus berkembang. Diantaranya yang berjudul: jelek belog, Bali suarga loka, ajeg Bali, tri hita karana, jaga kebrsihan, dewi cinta, bersinar terang, ampurayang, tradisi leluhur, opjek hayalan, ngalih jalan pedidi, jatuh tresna, luh jegeg, terima kenyataan, dan yang terbaru adalah kisahku.

Peluncuran single terbaru ini juga mendapat dukungan dari Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati. Pada kesempatan itu, Laxmy menyatakan Pemerintah Kota Denpasar sangat peduli dengan penyandang disabilitas sesuai visi misi walikota yakni meningkatkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan berkeadilan.

“Kita juga mendirikan kelompok usaha bersama dan teman-teman Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indoneia) yang saat ini juga bergabung di Graha Nawasena termasuk program-program Indonesia cinta disabilitas,” papar Laxmy.

Tidak hanya entertainment, para penyandang disablitas ini juga dilatih work management, di mana dalam dunia kerja, disabilitas itu harus bisa menghadapi tantangan ketika yang bersangkutan belum inklusi di tempat kerja. Selain itu, Dinsos Kota Denpasar juga terus melakukan assessment dan atensi terhadap para disbalitas yang tidak produktif.

“Ada kelompok disabilitas ringan, sedang dan berat. Kita juga membantu alat bantu kesehatan yang berasal selain penganggaran dari pemerintah ada juga dari mitra kerja pemerintah. Banyak disabilitas kami dorong membuat master piece atau maha karya yang bisa bergabung dalam Dinsos dalam bentuk HKSN,” tambah Laxmy.