8 October 2024

Ketua Pelaksana BFT 2024, Dwi Iskandar (kiri) memberikan keterangan kepada media pada prescon di Seminyak Kuta, Jumat (27/9).

BALI (SinarHarapan.id) – Bali Fashion Trend (BFT) 2024 kembali digelar di TS Suites Seminyak, Kuta pada 27-29 September 2024 mengambil tema Strive. Menurut Ketua Pelaksana, Dwi Iskandar, melalui tema ini, desainer  diharapkan berjuang lebih kencang lagi setelah melewati masa-masa sulit saat pandemi COVID-19 lalu.  Ini saatnya menciptakan karya yang bukan hanya indah secara visual, tetapi juga merupakan luapan semangat untuk meneruskan perjuangan setelah menghadapi masa – masa sulit selama pandemi dan mencapai target – target yang belum tercapai atau tertunda.

“Dari segi koleksi, kami ingin menampilkan karya-karya yang lebih unik dan menarik, sehingga identitas khas masing-masing perancang akan terlihat di setiap koleksinya,” ungkapnya di Seminyak, Kuta, Jumat (27/9).

Ia memaparkan dalam setiap koleksi yang ditampilkan pada kegiatan BFT kali ini, kita akan melihat refleksi dari ketekunan, kreativitas, dan semangat para desainer untuk mengeksplorasi batasan-batasan desain yang ada.  Acara tahun ini, tambah Dwi Iskandar, menampilkan sekitar 61 desainer dari seluruh Indonesia dan luar negeri, dengan satu desainer dari Malaysia, yang memamerkan berbagai macam busana yang mencerminkan identitas unik mereka.

Dwi Iskandara juga menyoroti sustainability dari hasil karya para perancang busana. Ia menegaskan para perancang busana tak hanya berkreasi menciptakan karya-karya yang indah, tetapi juga memperhatikan lingkungan.

“Kita dalam membuat suatu rancangan juga bertanggung jawab dalam melestarikan alam maupun  budaya yang ada di Indonesia,” ujar Dwi Iskandar.

Sejumlah UMKM wastra binaan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali ikut terlibat dalam gelaran Bali Fashion Trend (BFT) 2024 yang berlangsung di TS Suites Seminyak, Kuta pada 27-29 September 2024. Dalam BFT kali ini, menurut  Chairwoman Indonesia Fashion Chamber chapter Denpasar, Neli Gunawan, selama ini Bank Indonesia telah berkolaborasi dengan UMKM khususnyanya UMKM wastra.

“Kali ini kami juga mengajak UMKM wastra yang binaan Bank Indonesia, yakni dari Bali berupa Endek Bali, NTB membawa Songketnya dan dari Palu dengan Tenun Donggala. Dengan adanya kegiatan ini, semua industri bisa ikut berkembang,” ungkap Neli Gunawan, Jumat (27/9).

Kelian Adat Desa Tenganan , I Putu Suarjana menjelaskan tentang kain Geringsing pada Talkshow yang mengangkat Budaya Tenun Geringsing dalam rangkaian BFT 2024 di Seminyak, Kuta, Jumat (27/9).

Bali Fashion Trend 2024 tak hanya terdiri dari fashion show, tetapi juga ada talk show, field trip, dan fashion exhibition. Talk show diadakan setiap hari, yakni pada 27 September 2024, Future Trends, Gaungkan Fashion Bali Yang berkelanjutan melalui Budaya Tenun Geringsing, dengan 3 nara sumber yaitu:  I Putu Suarjana ( tokoh desa adat tenganan ), Dr Weda Githa ( anggota IFC Denpasar ), Prof. Dr. I Made Bandem ( Dosen dan pemerhati  Budaya Bali ), pada 28 September 2024, Organic Field by Stylem dengan Narasumber Mr. Shunji Takamori  dan Fashion Tanpa Jejak Mewujudkan Zero Waste dalam Industri Fashion yang berkelanjutan, dengan narasumber : Ali Charisma ( fashion designer ), Wignyo Rahadi ( Fashion Designer ) dan Mey Hasibuan ( Founder house of Inang ) pada 29 September 2024.

Bali Fashion Trend 2024 menjadi ajang bagi para desainer untuk mengekspresikan gaya unik mereka. Dengan kekayaan budaya dan keberagaman Bali, acara ini memberikan kesempatan bagi desainer untuk berkarya dengan kreativitas tanpa batas, mendorong inovasi, dan keberanian dalam bereksperimen. Keberagaman ini menjadikan Bali sebagai pusat perhatian dunia fashion.