BALI (SinarHarapan.id) – Angkutan udara berupa helikopter kini telah banyak digunakan untuk mendukung pariwisata. Hadirnya helikopter ini diharapkan bisa ikut berperan aktif mendukung aktivitas wisatawan di Bali untuk menikmati keindahan pulau dewata dan pulau pulau di sekitarnya dengan pengalaman yang berbeda.
Tak hanya itu, menurut Komisaris Elang Nusantara Air, Margareth Srijaya di kawasan Nuanu, Tabanan, Selasa (18/3), helikopter juga bisa dimanfaatkan untuk evakuasi medis.
“Potensi pariwisata di Bali dinilai cukup besar. Terutama jika didukung oleh angkutan udara, salah satunya helikopter. Guna merambah market B to B dan B to C, salah satu strategi kami dengan menempatkan satu unit heli di Bali,” ungkapnya.
Ia melihat di Indonesia penggunaan helikopter masih minim, karena itu pihaknya ingin berperan aktif meningkatkan penggunaan angkutan udara untuk mobilisasi di Indonesia secara lebih efisien.
Potensi wisata udara yang cukup besar juga diakui oleh Managing Partner Balicopter Tours & Charters Rindu Putri. Menurutnya, helikopter tak hanya bisa dijadikan angkutan wisata, tapi juga untuk evakuasi medis.
“Kita ini terkoneksi dengan banyak pulau-pulau kecil, jadi banyak sekali kesempatan untuk medical evacuation seperti pertolongan, search and rescue. Jadi bukan hanya dari sisi pariwisata juga dari sisi humanity,” ujarnya.
Penggunaan helikopter untuk transportasi udara di Indonesia sudah ada lebih dari 50 tahun yang lalu, namun hingga kini pemanfaatan helikopter masih sangat minim dibandingkan dengan penggunaan helikopter di negara negara tetangga lainnya. Menurut data, jumlah helikopter di Indonesia masih sekitar kurang lebih 200 unit, sangat berbeda dengan Australia maupun Jepang yang memiliki lebih dari 1000 unit helikopter di negara mereka.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, PT Elang Nusantara Air (ENA) ingin berperan dan ikut serta dalam pengembangan dan pemerataan transportasi udara, terutama untuk mendukung dunia pariwisata dan kesehatan di Indonesia. ENA membuktikan komitmennya dengan mendatangkan Helikopter Bell tipe 505 dengan registrasi PK ELS untuk menempati base / hanggar baru di Nuanu, Tabanan, Bali.
”Kami berharap akan dapat bersinergi dengan banyak stakeholder terkait dan mendapatkan dukungan pemerintah yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara berkelanjutan, Sehingga bisa terus berperan serta aktif bersama sama untuk memajukan industri Helikopter di Indonesia,” tambah Margareth.
Indonesia akan menduduki negara perekonomian terbesar peringkat ke 4 dunia dalam 20 tahun ke depan, Akan banyak potensi di berbagai sektor yang tumbuh di negara kita. Transportasi menjadi sektor vital yang harus didukung kemajuannya sehingga bisa dapat bertumbuh dengan baik dan cepat.
”Industri pariwisata akan menjadi gateaway untuk personal experience penggunaan helikopter dan perkembangan pasar helikopter di Indonesia. Selain untuk pariwsata, penggunaan helikopter juga bisa dimanfaatkan untuk evakuasi medis,” paparnya.
Ke depannya ENA akan konsisten untuk menambah armada baik untuk mobilisasi penumpang dan logistik dengan selalu berkomitmen untuk selalu mengedepankan safety, maintenance dan good governance dalam rangka mendukung tumbuhnya industri penerbangan secara positif di tanah air, Demi majunya pertumbuhan ekonomi serta pemerataan di berbagai pulau dan daerah di Indonesia.