EkonomiHeadline

PreEvent MarketFind untuk Merespons Kebijakan Tarif AS

×

PreEvent MarketFind untuk Merespons Kebijakan Tarif AS

Sebarkan artikel ini

Dengan adanya kebijakan tarif impor AS ini, kita harus mencari solusi, khususnya untuk UMKM agar bisa survive.

BALI (SinarHarapan.id) – Kepala Kantor Bea Cukai Ngurah Rai Bali Sunaryo menyampaikan kesiapan regulasi dan peran bea cukai dalam mendampingi eksportir menghadapi tantangan tarif baru dalam acara PreEvent MarketFind digelar pada Selasa (15/4) di Balkan Shawarma, Denpasar, mengangkat tema “Strategi Antisipasi Perubahan Tarif Amerika”.

Kegiatan ini digelar untuk merespons cepat terhadap kebijakan terbaru Pemerintah Amerika Serikat yang menetapkan tarif hingga 32 persen terhadap produk ekspor asal Indonesia, termasuk produk kriya dan fesyen yang menjadi andalan UMKM Bali,

Dengan adanya kebijakan tarif impor AS ini, kita harus mencari solusi, khususnya untuk UMKM agar bisa survive. Selain itu UMKM juga bisa mensiasati terutama waktu jangka pendek ini, apa yang harus dilakukan dalam 90 hari ini.

“Kami akan konsentransi agar ekspornya tidak terkena tarif,” ujar Sunaryo.

Pihaknya juga menyarankan pelaku UMKM agar membuka pasar di tempat yang lain. Ia mengaku akan memetakan persoalan fiskal dan nonfiskal yang bisa menghambat UMKM.

“Nanti yang fiskal kita akan cari solusi yang nonfiskal kita coba koordinasi dengan kementerian lain,” tambah Sunaryo.

Turut hadir pula anggota BEDO (Business & Export Development Organization) yang merupakan peserta aktif MarketFind Expo 2025, serta perwakilan dari Balai Pelatihan Industri Fashion dan Kriya, dan Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Bali.

Ketua BEDO, Jeff Kristianto mengungkapkan, kegiatan hari ini digelar agar para pengusaha yang mengikuti pameran juga sadar tentang keadaan global saat ini, terutama dampak dari kebijakam presiden AS.

“Kita bahas juga tentang kerja sama dengan bea cukai, apa sih yang bisa bea cukai lakukan untuk para pengusaha ekspor, agar para peserta bisa lebih bagus lagi ekspornya dan dibantu oleh bea cukai,” ujar Jeff Kristianto seraya menambahkan, dalam kegiatan kali ini juga akan ada pelepasan kontainer dari salah satu peserta yakni Maharani Craft yang mengekspor kerajinan kayu dan batu ke Jerman.

Pelepasan simbolik kontainer ekspor dari Maharani Craft, salah satu UMKM binaan yang berhasil menembus pasar global dengan strategi produksi Small Batch Sourcing—ciri khas dari peserta MarketFind. Konsep ini terbukti menarik bagi buyer internasional yang mencari kualitas, keberlanjutan, dan keunikan produk dalam skala terbatas.

MarketFind Expo 2025 dijadwalkan berlangsung pada September, membawa konsep baru dalam pameran dagang: memfasilitasi pertemuan antara produsen skala kecil dengan pembeli internasional dalam skema curated sourcing.

Jeff Kristianto menambahkan, MarketFind Expo tidak hanya menjadi ajang B2B untuk promosi produk, tetapi juga platform advokasi dan literasi perdagangan global bagi pelaku UMKM.

“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi juga adaptif dan tangguh dalam menghadapi dinamika pasar ekspor seperti tarif baru dari AS,” ujarnya.

Dengan kondisi tarif baru yang berpotensi menekan daya saing, pelaku UMKM Bali perlu strategi adaptif, termasuk review harga, efisiensi produksi, dan pembukaan pasar alternatif. Diskusi ini menjadi langkah awal untuk menyusun peta jalan bersama menuju ekspor yang berkelanjutan dan inklusif.

Owner Maharani Craft, Irene Setiawati mengungkapkan, pengiriman kali ini didapat dari pameran MarketFind tahun lalu. Pemesan dari Jerman ini dikatakan sudah biasa membeli produk kerajinan di Bali.

“Untuk pengiriman kali ini, dia juga menambahkan beberapa item dari pengrajin kayu daerah Tegalalang dan sekitarnya,” ujar Irene Setiawati.

Ia juga mengimbau pengrajin dan UMKM di Bali untuk mengikuti MarketFind supaya juga dapat buyer yang bagus di Bali.

Dalam acara PreEvent ini, turut hadir, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bowo Pramoedito,

Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai-I Suwito, beberapa desainer dan pengusaha seperti, Irma Lumiga, Dwi Iskandar, dan belasan pengusaha industri fashion dan kriya lainnya.

Bali

BALI (SinarHarapan.id) – Gubernur Bali Wayan Koster mengukuhkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali  Agus Gede Hendrayana Hermawan,…